Ini Pejabat PGN Baru Berikut Deviden USD 222,43 Juta

oleh -
oleh

Jakarta – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (“PGN”) selaku Subholding Gas Pertamina menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Tahun Buku 2023 (RUPST). RUPST diantaranya, pengesahan Laporan Keuangan Tahunan dan Laporan Keuangan Program Pendanaan Usaha Mikro dan Usaha Kecil, penetapan penggunaan laba bersih, penetapan gaji dan honorarium pengurus, serta perubahan pengurus Perseroan.

Menurut Sekretaris Perusahaan PGN, Rachmat Hutama, (30/5/2024), kegiatan digelar di Auditorium Graha PGAS, Kantor Pusat PGN, Jakarta, dimana RUPST ditetapkan penggunaan laba bersih tahun buku 2023 yang berjumlah USD 278,09 juta.

Pemegang saham memutuskan pembagian dividen sebesar USD 222,43 juta. Dividen akan didistribusikan sesuai dengan porsi kepemilikan saham pada Perseroan atau sekitar Rp 148,- per lembar saham meningkat dari tahun sebelumnya sebesar Rp 141 per lembar saham.

Kemudian sebesar USD 55,62 juta akan digunakan sebagai saldo laba ditahan untuk kegiatan pengembangan bisnis. Pemegang saham menyetujui untuk memberikan wewenang dan kuasa kepada PT Pertamina (Persero) selaku Pemegang Saham Seri B Terbanyak untuk menetapkan besaran tantiem/insentif kinerja/insentif khusus atas kinerja tahun buku 2023, serta menetapkan gaji/ honorarium, tunjangan, dan fasilitas bagi anggota untuk Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan untuk tahun buku 2024.

“Pemegang saham juga memberikan persetujuan atas penugasan khusus yang diberikan kepada perseroan dalam melaksanakan pembangunan proyek jaringan gas di Ibukota Nusantara. Itu sesuai Keputusan Menteri ESDM No. 36.K/HK.02/MEM.S/2023 Tanggal 23 Februari 2023 tentang Penugasan Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan dan Gas Bumi untuk Kawasan Inti Pusat Pemerintahan Ibu Kota Nusantara,” ujar Rachmat.

Selain itu, pemegang saham memberikan persetujuan atas penugasan kepada Perseroan dan PGN untuk penyediaan jaringan gas bumi untuk rumah tangga, pelanggan kecil serta pemanfaatan Bahan Bakar Gas (BBG) untuk transportasi jalan.

RUPST juga menetapkan beberapa hal sebagai berikut :
Memberhentikan dengan hormat nama-nama berikut :
1. Luky Alfirman sebagai Komisaris
2. Beni Syarif Hidayat sebagai Direktur SDM dan Penunjang Bisnis
3. Christian H. Siboro sebagai Komisaris Independen

Mengangkat nama-nama berikut :
1. Rachmat Hutama Sebagai Direktur SDM dan Penunjang Bisnis
2. Arief Kurnia Risdianto sebagai Direktur Manajemen Risiko
3. Luky Alfirman sebagai Komisaris untuk periode kedua
4. Christian H. Siboro sebagai Komisaris Independen untuk periode kedua
5. Tony Setyo Boedi Hoesodo sebagai Komisaris Independen
6. Fadjar Hariyanto Widodo sebagai Direktur Keuangan
7. Ratih Esti Prihatini sebagai Direktur Komersial

Perubahan Nomenklatur Jabatan Direksi :
1. Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko menjadi Direktur Keuangan dan Direktur Manajemen Risiko
2. Direktur Sales dan Operasi menjadi Direktur Komersial

Dengan demikian susunan pengurus baru yang menjabat sebagai Direksi dan Dewan Komisaris PT Perusahaan Gas Negara Tbk adalah sebagai berikut:

Susunan Komisaris
Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen : Amien Sunaryadi
Komisaris : Warih Sadono
Komisaris : Luky Alfirman
Komisaris Independen: Christian H. Siboro
Komisaris Independen: Dini Shanti Purwono
Komisaris Independen: Tony Setyo Boedi Hoesodo
Komisaris Independen : Abdullah Aufa Fuad

Susunan Direksi
Direktur Utama : Arief Setiawan Handoko
Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis : Rosa Permata Sari
Direktur Infrastruktur dan Teknologi : Harry Budi Sidharta
Direktur Komersial : Ratih Esti Prihatini
Direktur Keuangan : Fadjar Harianto Widodo
Direktur SDM dan Penunjang Bisnis : Rachmat Hutama
Direktur Manajemen Risiko : Arief Kurnia Risdianto