BP Batam-AP, IIAC dan WK Tandatangan HoA Pengelolaan Hang Nadim

oleh -

Batam – BP Batam melalui Badan Usaha Bandar Udara (BUBU) Hang Nadim, menandatangani heads of agreement dengan Konsorsium PT Angkasa Pura I (Persero) – Incheon International Airport Corporation (IIAC) – PT Wijaya Karya (Wika) Tbk, (Persero). 

Pada kerja sama ini, BP Batam akan menyediakan seluruh area dan/atau wilayah operasional Bandara Hang Nadim Batam sebagai wilayah kerja yang akan dipergunakan konsorsium untuk dikelola dan dikembangkan. Sementara itu, Konsorsium Angkasa Pura I – IIAC – WIKA bertanggung jawab terhadap penyediaan desain, melaksanakan pembangunan, pembiayaan, pengalihan, pengoperasian dan pemeliharaan Bandara Hang Nadim Batam.

Konsorsium itu merupakan pemenang lelang pengadaan Badan Usaha Pelaksana Proyek Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) Bandara Internasional Hang Nadim Batam dengan masa pengelolaan 25 tahun.

BP Batam melakukan penandatanganan awal HoA kerja sama untuk pengelolaan Bandara Hang Nadim. Mulai desain, pembangunan, pembiayaan, pengalihan, pengoperasian, dan pemeliharaan Bandara Hang Nadim Batam dengan konsorsium.

‘Penandatanganan HoA dilakukan, untuk memperkuat komitmen dan menunjukkan itikad baik dari para pihak terkait dalam mewujudkan terlaksananya kerja sama tersebut,” kata Kepala BP Batam Muhammad Rudi.

Diakui Rudi, saat ini, BP Batam dan konsorsium tengah melaksanakan proses yang dibutuhkan dan disyaratkan sesuai dengan hak, tugas dan tanggungjawabnya masing-masing untuk dapat melaksanakan proyek kerja sama ini.

Penandatanganan dilakukan secara virtual oleh Kepala BP Batam Muhammad Rudi dengan Pimpinan Konsorsium. Seperti Direktur Pemasaran dan Pelayanan AP I Devy Suradji selaku PTS. Kemudian, Direktur Utama AP I dan disaksikan oleh President and CEO IIAC, Kyung-Wook Kim, Direktur Human Capital dan Pengembangan Wika, Mursyid, yang mewakili Direktur Utama PT Wijaya Karya Tbk. (Persero) Agung Budi Waskito.

Setelah penandatanganan HoA ini, Konsorsium akan menyelesaikan pendirian Badan Usaha Pelaksana (BUP) dan penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) dengan BP Batam. Diharapkan,  dengan pengembangan dan pengelolaan Bandara Hang Nadim dengan skema KPBU akan memperbarui dan membangun Bandar Udara Hang Nadim.

“Sehingga dapat mengoptimalkan kebutuhan arus keluar-masuk barang, bagi kelancaran perindustrian di Batam,” kata Rudi.

Kedepan, pengelolaan Bandara Hang Nadim akan lebih profesional. Kemudian, endukung Batam sebagai hub logistik, memberikan multiplier effect, dapat membuka penerbangan internasional dan mendorong percepatan pemulihan ekonomi.

PLT. Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Devy Suradji mengatakan, kemenangan Konsorsium Angkasa Pura I dalam seleksi pengelola Bandara Hang Nadim Batam ini merupakan milestone penting bagi perusahaan. Dimana hal ini merupakan pertama kalinya perusahaan memenangkan persaingan di antara para pelaku kunci industri bandar udara lainnya.

“Baik nasional maupun global, untuk mengelola bandara potensial. Hal ini juga merupakan pengakuan terhadap kapabilitas dan kualitas Angkasa Pura I sebagai perusahaan pengelola bandara terpercaya,” ujar Devy.

Disebut Devy, sebagai pemenang tender pengelolaan Bandara Hang Nadim Batam ini, maka ke depannya, Angkasa Pura I memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan kontrak kerja sama pengelolaan bandara-bandara potensial lainnya, baik di dalam negeri maupun luar negeri.

“Angkasa Pura I sebagai pemenang di Hang Nadim, otomatis menambah portofolio dan jaringan pengelolaan bandara perusahaan, sehingga total bandara yang dikelola Angkasa Pura I menjadi 16 bandara,” harapnya.

Sementara itu, President and CEO Incheon International Airport Corporation (IIAC) Kyung-Wook Kim mengatakan, Indonesia salah satu mitra utama mereka, dalam konteks Kebijakan Selatan Baru Pemerintah Korea Selatan. Selain mendorong komunitas bisnis Korea Selatan untuk mengeksplorasi peluang baru di Indonesia, kontrak tersebut memungkinkan pihaknya untuk berbagi keahlian.

“Kami dalam pengoperasian bandara dengan tujuan untuk mengubah Bandara Batam menjadi hub regional,” harapnya.

Direktur Utama PT Wijaya Karya (Wika) Tbk, Agung Budi Waskito, mengatakan bahwa kesempatan dan tantangan bisnis infrastruktur kebandaraan kian nyata di depan kita semua. Bandara telah bergerak maju menjadi suatu kawasan yang sangat vital, sebagai episentrum sistem transportasi udara, sebagai pintu gerbang utama suatu negara, dan juga wujud kebanggaan teknologi bangsa.

“WIKA siap mendukung sinergi, strategi, dan investasi berskala global dalam hal kebandaraan, dengan memperhatikan perkembangan sosial, budaya, ekonomi, dan lingkungan hidup dari masyarakat sekitar,” ujar Agung Budi Waskito, Direktur Utama WIKA, optimistis.

Dalam pengelolaan Bandara Hang Nadim Batam, anggota Konsorsium Angkasa Pura I memiliki perannya masing-masing.  Sebagai pemimpin konsorsium, Angkasa Pura I akan bertanggung jawab dalam hal manajemen operasional dan komersial secara umum. Sementara itu, IIAC memiliki kewajiban dan tanggung jawab dalam hal pemasaran dan strategi pengembangan bandara secara umum. Sedangkan WIKA selaku BUMN bidang konstruksi yang terintegrasi dengan industri pendukungnya memiliki tanggung jawab dalam hal manajemen infrastruktur bandara.

Ke depannya, Bandara Hang Nadim akan dikembangkan untuk menjadi hub destinasi penerbangan yang lebih luas dan hub logistik serta kargo di wilayah barat Indonesia. Lokasi Bandara Hang Nadim Batam yang cukup strategis di regional Asia Tenggara dan berdampingan dengan pelabuhan kargo dan kawasan industri membuat bandara ini cocok untuk dijadikan pusat logistik.***

No More Posts Available.

No more pages to load.